Benarkah Pembesaran Prostat Bisa Sebabkan Susah Ereksi? Ini Penjelasannya
Klinik Utama Sentosa, Jakarta - Pembesaran prostat (BPH) atau dikenal sebagai hiperplasia prostat adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak pria seiring bertambahnya usia. Sementara itu, kesulitan ereksi atau disfungsi ereksi (DE) juga seringkali menjadi perhatian bagi banyak pria di berbagai rentang usia. Apakah ada kaitan antara pembesaran prostat dan kesulitan ereksi? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Pembesaran Prostat
Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih pada pria. Salah satu fungsi utamanya adalah memproduksi cairan semen yang mendukung dan melindungi sperma. Seiring pria menua, prostat cenderung mengalami pembesaran alami. Proses ini disebut sebagai hiperplasia prostat atau pembesaran prostat.
Pembesaran prostat merupakan kondisi yang umum pada pria di atas usia 50 tahun. Gejala yang muncul biasanya meliputi seringnya buang air kecil, sulit memulai dan menghentikan aliran urin, serta perasaan belum sepenuhnya kosong setelah buang air kecil.
Hubungan Antara Pembesaran Prostat dan Disfungsi Ereksi
Sebagian besar kasus pembesaran prostat tidak langsung berhubungan dengan disfungsi ereksi. Namun, beberapa faktor yang berkaitan dengan pembesaran prostat dapat memengaruhi fungsi ereksi:
Efek Samping Obat Pembesaran Prostat: Beberapa obat yang di gunakan untuk mengobati pembesaran prostat, dapat memiliki efek samping yang memengaruhi fungsi ereksi pada sebagian kecil pria.
Stres dan Kecemasan: Gejala pembesaran prostat, seperti seringnya buang air kecil dan perasaan tidak nyaman, dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Kondisi psikologis ini juga dapat menjadi faktor yang berkonstribusi terhadap disfungsi ereksi.
Obstruksi Saluran Kemih: Pembesaran prostat yang signifikan dapat menyebabkan penyempitan saluran kemih, yang pada gilirannya dapat memengaruhi aliran darah ke penis. Aliran darah yang terganggu merupakan penyebab umum disfungsi ereksi.
Kesimpulan
Pembesaran prosta dan difungsi ereksi adalah dua kondisi yang umum terjadi pada pria, terutama sering bertambahnya usia. Meskipun keduanya tidak selalu berkaitan secara langsung, pembesaran prostat dapat memengaruhi fungsi ereksi melalui beberapa cara, seperti obstruksi saluran kemih dan efek samping obat. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan pengelolaan yang tepat bagi kedua kondisi ini guna menjaga kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sumber: Klinik Utama Sentosa
Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda dapat menghubungi dokter melalui layanan konsultasi online di Klinik Utama Sentosa. Layanan ini dapat Anda akses melalui chat online, telepon, atau whatsapp ke nomor berikut 0812-1230-6885 secara gratis dan tersedia 24 jam.